Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Memoar Braile - Chapter 3

Gambar
CHAPTER 3 PERTEMUAN TAK TERDUGA Ketika Aini membuka mata, ia melihat ibunya duduk disebelahnya dan terus menggenggam tangan Aini. Aini merasa kasihan pada ibunya yang harus mondar-mandir dari Jakarta karena keteledorannya dalam menjaga kesehatan. Tanpa sadar Aini menangis, ia merasa menyesal telah merepotkan ibunya. “ Aini! Sudah bangun, sayang. Maaf ya, mama baru sempat nengokin Aini ”, kata Sinta membelai kepala Aini dengan lembut seraya mengecup keningnya. “ Maaf ya, Ma ”, kata Aini sesenggukan. “ Sudah, Aini tidak salah apa-apa. Yang penting Aini sudah baik-baik saja ”, kata Sinta menenangkan. “ Aku selalu merepotkan mama, aku gak pernah bahagiakan mama, aku selalu membuat mama khawatir ”, kata Aini “ Siapa bilang kalau kamu merepotkan dan gak pernah bahagiakan mama? Dengan kamu lahir di dunia ini merupakan kado terindah yang Allah berikan untuk mama. Kamu akan selalu jadi kebanggaan mama dan papa ”, kata Sinta. “ Papa? Tidak mungkin, ma! ”, kata Aini kes

Coma ( ENG Version )

Gambar
 COMA Am I life ? Am I real ? Where is it ? It’s not my world, My home, because I’m alone. No body can see me. Why people can’t see me ? I always talk with people who stay near me, but they can’t hear my voice I tried to hold their hand, but I can’t feel it           Many Years, I lived in these conditions,   No one couldn’t see me. For many years, I lived alone without someone who wanted to hear my word. Every day, after I wake up, I always in a different place than before. They spook with different language, but strangely enough. I always understand their language. I knew their talking about, I knew that she sad or he happy.   I never even know that language before, I think. What kind of case that applies to me? I want to shout, I want to protest, I need the answer. Why I am here ?