True Story - Dia yang terbuang
Pernahkah kalian tinggal dengan
orang-orang khusus yang memerlukan perhatian ekstra? Pernahkah kalian tinggal
dengan orang-orang yang hidup dengan dunianya sendiri? Ya, Aku pernah. Aku
pernah tinggal dengan mereka yang terasingkan dari dunia. Banyak dari orang-orang
yang justru takut dengan orang seperti mereka. Jujur, terkadang aku juga agak
takut, namun aku tak menghindarinya. Mungkin cerita ini agak aneh dan tidak ada
hal yang menarik, tetapi ini berkesan untukku. Setahun yang lalu aku pernah
tinggal bersama dengan kerabatku yang
keduanya sakit, mereka tidaklah gila. Namun, kejiwaan mereka tidak mampu
tertekan. Awalnya aku juga takut, tapi karena aku ingin membantu tanteku,
akhirnya aku menemaninya untuk mengurusi kebutuhan di rumah itu. Saat itu, aku
juga ada keperluan sehingga membuatku harus tinggal di rumah itu.
Aku dan mereka masih bisa
berkomunikasi layaknya orang-orang pada umumnya, bahkan kita saling berbagi
cerita, aku mendengarkan semua kisah mereka. Tiba-tiba dia menangis, kemudian
berteriak. Aku waktu itu sangat terkejut. Aku berusaha menenangkannya. Kemudian
aku memberinya minum, setelah itu dia kembali ceria. Kami pun memutuskan untuk
menonton tv, dia berceloteh tentang negara, demokrasi, hingga tentang masa
mudanya. Beberapa hari berlalu, ketika aku pulang larut malam, dia tiba-tiba
menjadi murka. Kemudian teriak-teriak dan memukul tembok. Aku juga tidak tahu
apa yang terjadi, begitu takutnya aku, aku langsung masuk kamar dan mengunci
pintu.
Keesokan harinya, aku menanyakan
kondisinya dan tidak mengungkit kejadian semalam. Aku mengajaknya duduk di
teras dan kami pun berbicara, kami bersama-sama membersihkan rumah dan
merapikan barang-barang. Ketika akhirnya, urusanku disitu sudah selesai aku
berpamitan pada mereka dan tanteku, dia menanyakan apakah aku akan tetap main
dan mengunjungunya? Tentu saja iya, aku akan sangat senang ketika bisa berjumpa
dengannya lagi.
Komentar