Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Sang Penjelajah Waktu

Gambar
SANG PENJELAJAH WAKTU “Selamat pagi, Liana”, kata Dian menyibak gorden yang menutupi cahaya. Hanya keheningan yang menjawab sapaan Dian, “ Liana, kita makan yuk, barusan suster Sharon membawakan sarapan untukmu “, menghampiri seseorang yang sedang duduk termenung di kasur. Pandangannya begitu kosong, rambutnya yang panjang, terurai kusut. “ Li, aku sisir rambut kamu ya, biar rapi. Nanti tambah cantik “, Kata Dian sambil mengambil sisir di dalam laci. “ Li, kamu mau liburan gak? Kita liburan yuk, masalah tempat aku ikut kamu deh. Kamu mau kemana? Kita pergi ke tempat yang kamu ingin kunjungi, deh. “ ( sambil tersenyum ). Namun, tetap saja keheningan lah yang menjawabnya. “ Li, makan yuk, kamu belum sarapan “ ( sambil mengambil semangkuk bubur di atas laci ). Dian menyuapi Liana, namun Liana tidak merespon. Liana hanya diam, tidak ada ekspresi tidak ada suara. Ruangan itu diselimuti keheningan sesaat, begitu sepi, hanya suara angin yang masuk lewat sela-sela jendel

Ketika Tangan Tuhan Telah Memelukku

KETIKA TANGAN TUHAN TELAH MEMELUKKU Terima kasih Ya Allah, kau senantiasa melimpahkan kasihMu padaku. Ya Allah, Sang Pencipta alam, Tuhan Yang Maha Esa, Maha Besar.  Telah kau berikan skenario terindah dalam hidupku yang penuh lumpur ini.... Tak mampu lagi kulukiskan seluruh kebaikanMu padaku Walaupun Engkau tahu, aku bukanlah hamba yang taat padaMu Demi Allah, itu adalah hadiah terindah di usiaku yang sudah menginjak 19 tahun Aku begitu buta, hingga tak mampu melihat kebaikan hati mereka Aku begitu tuli, hingga tak bisa mendengar hati mereka Aku begitu naif,

Puisi - Kegelapan Hati

--Kegelapan hati-- Setelah sekian lama kucoba mempertahankannya Kini penyangga itu semakin berongga Begitu lebarnya hingga ku tak mampu menahannya lebih lama lagi Sudah tak mampu kurasa lagi apa yang terjadi Sudah tak sanggup lagi kubayangkan apa yang akan terjadi kedepan Satu persatu, mereka yang kusayang pergi meninggalkanku Kenapa mereka? Berkata kalau sedih, namun masih bisa terbahak-bahak Takkan ku berprasangka Aku masih termenung dalam duka kesedihan Hidup dalam neraka ini Benar-benar telah merubah pola pikirku Aku ingin juga keluar dari neraka ini bersamamu, sahabatku Aku sudah tidak lagi memiliki siapapun disini Namun, hanya satu yang memberatkan hatiku untuk pergi dari sini